Download Alquran 30 Juz Keajaiban Pada Binatang: Jerapah Yang Aneh
Bahasan ini aku salin ulang dari sebuah ebook yang dipublikasikan oleh Maktabah Raudhatul Muhibbin, "Kunci Kebahagiaan" yang merupakan versi terjemah dari kitab Miftah Dar As-Sa'adah, sebuah kitab hasil karya yang ditulis oleh seorang pengarang besar, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Sebuah goresan pena yang sarat dengan faedah, ilmu, nasehat-nasehat yang banyak diambil oleh para ulama sesudahnya, dipelajari para andal fikih, dan disinggung oleh para khatib dalam khutbahnya. Tulisan ini merupakan goresan pena yang cukup besar di antara tulisannya yang lain. Dia berbicara secara detail wacana belakang layar Allah dalam menurunkan Adam ke bumi, setelah dikeluarkan dari surga-Nya, serta menjelaskan wacana nirwana yang dihuni oleh Adam. Dia yakni seorang mufassir besar saat berbicara duduk kasus tafsir. Selanjutnya, Ibnul Qayyim masuk ke dalam bahasan penting lainnya, yaitu wacana penciptaan manusia, penciptaan alam, bintang gemintang, dan penciptaan bumi, serta membongkar belakang layar diciptakannya neraka. Kemudian ia masuk ke dalam bahasan aneka macam pesan tersirat diciptakannya majemuk kuliner pokok, buah-buahan, dan dedaunan, juga keajaiban-keajaiban yang terjadi pada aneka macam makhluk ciptaan Allah, baik itu manusia, hewan, maupun keajaiban alam lainnya..
Jerapah Yang Aneh
Kemudian perhatikan bentuk tubuh jerapah, perbedaan anggota-anggota tubuhnya dan kemiripannya dengan anggota tubuh seluruh hewan. Kepalanya menyerupai kepala kuda, lehernya menyerupai leher unta, kuku-kukunya menyerupai kuku-kuku sapi, dan kulitnya menyerupai kulit harimau. Sampai-sampai sebagian orang menyangka bahwa ia berasal dari sperma pejantan beberapa hewan. Mereka menyebutkan bahwa beberapa jenis binatang darat, apabila mendatangi sumber air, akan melaksanakan senggama satu sama lainnya. Lalu, binatang liar akan menyetubuhi binatang jinak sehingga melahirkan makhluk menyerupai ini yang menyerupai duplikat beberapa orang..
Menurut saya, yang berkata menyerupai itu yakni dusta, mengada-ada wacana jerapah ini, lantaran tidak ada binatang yang menyetubuhi binatang jenis lain. Tidak ada unta menyetubuhi sapi, kerbau menyetubuhi unta, atau kuda menyetubuhi unta atau sapi, atau sebaliknya. Juga tidak ada binatang liar yang saling menyetubuhi satu sama lain. Demikian pula burung-burung. Memang benar pernah terjadi, tapi amat jarang. Itu pun hanya pada binatang yang erat jenisnya menyerupai sapi liar dengan sapi piaraan, domba dan kambing kacang, kuda dan keledai, serigala dan anjing hutan. Akibatnya, dari situ, lahirlah bighal, binatang buas, dan anak hasil hubungan anjing dan singa..
Adapun duduk kasus yang diperselisihkan para fuqaha, yakni "kewajiban zakat peranakan binatang liar dan jinak", hanya terjadi pada satu, dua, atau tiga ekor binatang peranakan yang mencapai nishab. Adapun nishab zakat binatang yang semuanya merupakan peranakan dari binatang liar dan jinak, tidak ada wujudnya. Hukum-hukum yang terkait dengan hewan-hewan blasteran ini disebutkan dalam cuilan zakat, ganjaran buruan, dan kurban. Yang paling ihtiyath itulah yang diambil dalam setiap bab; Untuk berkurban, binatang peranakan ini tidak sah. Dalam duduk kasus yang berkaitan dengan ihram dan tanah haram, lebih kuat sisi kewajiban menggantinya. Kalau untuk dimakan, lebih kuat sisi haramnya. Sedang wacana zakatnya, ada perbedaan pendapat..
Guru kami, Ibnu Taimiyah, pernah ditanya wacana keledai yang menyetubuhi kuda sehingga hamil, apakah susu kuda itu halal atau haram? la menjawab halal [1]. Di sini, haramnya binatang jantan tersebut tidak besar lengan berkuasa terhadap susu, berbeda dengan manusia. Karena, susu kuda terbentuk dari makanannya (rumput), sama dengan dagingnya; dan sperma pejantan tersebut tidak merasuk dan besar lengan berkuasa hingga ke susu ini. Hal menyerupai ini berbeda dengan susu pada insan [2]..
Jadi, sperma binatang jantan tidak berpengaruh; kecuali kepada anaknya. Karena ia tercipta dari perpaduan sperma jantan (yakni keledai: haram) dan ovum betina (kuda: halal), maka diunggulkan sisi keharamannya. Adapun susu tidak tercipta dari proses persetubuhan, tapi dari makanannya, dan lantaran itu tidak haram. Inilah klarifikasi maksud pendapat Ibnu Taimiyyah di atas..
Tujuan kami di sini yakni menyanggah sangkaan bahwa hewan-hewan yang berlainan jenis ini saling bersetubuh sehingga kesudahannya lahir binatang yang berjulukan jerapah. Dan, itu merupakan kebohongan terhadapnya dan terhadap penciptaannya. Yang menerangkan ketidakbenarannya yakni bahwa di antara binatang peranakan dari kuda dan keledai, serigala dan anjing hutan, dan domba dan kambing kacang, tidak ada yang mempunyai anggota tubuh salah satu induknya menyerupai yang ada pada jerapah. Ia punya satu organ tubuh kuda, satu organ unta, dan seterusnya. Bahkan, organ tubuh hewan-hewan peranakan itu lebih menyerupai pertengahan dan adonan kedua indukya. Kita lihat pada bighal (peranakan keledai dan kuda) kepalanya, telinganya, pantat, dan tapal kakinya pertengahan antara organ-oragan bapak ibunya. Bahkan, Anda dapati suaranya menyerupai adonan antara ringkik kuda dan keledai..
Ini menerangkan bahwa jerapah bukanlah peranakan dari bapak-bapak yang majemuk menyerupai disangka orang di atas. Ia tidak lain ciptaan yang asing dari makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala yang dijadikan-Nya sebagai tanda dan bukti atas kekuasaan dan hikmah-Nya yang tidak akan sanggup dilemahkan oleh sesuatu pun, biar hamba-hamba-Nya tahu bahwa Dialah pencipta segala jenis binatang dengan bentuk dan warna yang Dia inginkan. Ada hewan-hewan yang bentuk dan organ tubuhnya mirip, ada yang berbeda-beda susunan dan bentuknya..
Dia menunjukkan kekuasaan-Nya yang tepat kepada hamba-hamba-Nya saat membuat insan dengan empat macam sebagai bukti bahwa insan tercipta atas kehendak dan kemauan-Nya. Ada yang diciptakan tanpa bapak dan tanpa ibu, yaitu bapak seluruh manusia, Adam. Ada yang diciptakan dari lelaki tanpa wanita, yaitu ibu manusia, Hawa, yang dicipta dari tulang rusuk Adam. Ada yang dicipta dari perempuan tanpa lelaki, yaitu Isa putera Maryam. Dan ada yang dicipta dari lelaki dan wanita, yaitu kebanyakan manusia. Sehingga, dari situ, Dia (Allah) menawarkan kepada hamba-hamba-Nya akan ayat-ayat-Nya, dan memperkenalkan diri kepada mereka melalui karunia-karunia dan kekuasaan-Nya. Dan, jikalau Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya menyampaikan 'jadilah', maka barang itu jadi..
Adapun pesan tersirat mengapa leher jerapah panjang, lantaran daerah hidup dan mencari makannya —seperti disebutkan oleh para pemerhati keadaan dan daerah tinggalnya— itu berada di belukar, dan rimba yang pohon-pohonnya tinggi. Jerapah dibantu dengan leher yang panjang biar sanggup memakan pucuk-pucuk pohon beserta buah-buahannya yang ada di sana. Baru sekedar itu yang sanggup diketahui manusia. Sedangkan, pesan tersirat Tuhan sebenarnya jauh di atas itu..
Baca Juga : Download Kumpulan Ebook Kitab-Kitab Terjemah Karya Imam Ibnul Qayyim
***
[1] Karena memakan daging kuda itu sendiri halal, ada hadits shahih yang menjelaskannya; tapi daging keledai jinak haram..
[2] Susu perempuan timbul lantaran kehamilan yang disebabkan oleh sperma pria..
——○●※●○——
Esha Ardhie
Selasa, 27 Juni 2017