Download Alquran 30 Juz Masak Harus Pakai Mecin..! Saran Dari Food Scientist
"Masak Harus Pakai Mecin..!" Saran Dari Food Scientist
Mecin (Me.cin) n/Gz : Garam natrium dari asam glutamat, dipakai sebagai penguat rasa.. [KBBI]
"MSG sangat aman, kami pernah melaksanakan penelitian di UC Davis," ungkap Steve Witherly yang merupakan salah seorang Food Scientist. Ia menyatakan bahwa monosodium glutamat sering dipakai di rumahnya ketika memasak, bahkan untuk dikonsumsi anak-anaknya lantaran sanggup membantu menambah nafsu makan..
"Jangan makan mecin, nanti bego," begitulah sindiran agresif yang kita kenal dan sering kita dengar. Dan bagi banyak orang, memasak dengan MSG atau bahan-bahan kimia "aneh" lainnya terkesan berbahaya dan terdengar menakutkan. Percaya atau tidak, kebanyakan ilmuwan setuju mengenai amannya MSG. American Chemical Society mengatakan, "MSG sanggup memperlihatkan imbas sementara, untuk beberapa orang tertentu ketika mengonsumsinya dalam jumlah banyak di dikala perut kosong, tetapi sangat kondusif bagi sebagian besar orang.."
Tahukah kita? Reputasi jelek mengenai MSG berasal dari beberapa penelitian usang, termasuk dari laporan "Chinese Restaurant Syndrome" pada tahun 1968 yang menuding MSG sebagai penyebab orang-orang menjadi sakit. Namun seiring berjalannya waktu, tidak ditemukan bukti berpengaruh yang menyatakan bahwa MSG sanggup memperlihatkan dampak negatif secara umum. Jika Anda mengalami sakit perut, mual, atau hal lainnya sehabis mengonsumsi masakan cina, hal tersebut mungkin saja disebabkan lantaran bahan-bahan lainnya atau lantaran contoh makan hiperbola yang tidak sehat..
Dikatakan, bahkan MSG dipercaya sanggup membantu menjaga contoh makan yang sehat. Dengan sedikit penggunaan garam, kangkung Anda sanggup menjadi masakan yang yummy dengan derma MSG. Sebagai catatan, mengkonsumsi lebih dari 3 gram dikala perut kosong terbukti mempunyai imbas samping yang tidak baik, meskipun bagi sebagian orang hal tersebut tidaklah menjadi duduk kasus serius..
MSG tersusun atas senyawa glutamat dan natrium alami, bila memang dibentuk dengan benar. Glutamat dalam bentuk "bebas", termasuk MSG, berfungsi sebagai penguat cita rasa. Glutamat "bebas" banyak ditemukan pada kuliner dengan kadar tinggi, semisal pada tomat (140 mg/100 g), sarden (280 mg/100 g), kecap (782–1.264 mg/100 g), keju parmesan (1.200 mg/100 g), rumput maritim serta kelp (1.378–3.190 mg/100 g), dan sebagainya..
Jika Anda ingin menciptakan apa pun terasa lezat, taburkan saja keju parmesan, orang Italia sudah menggunakannya selama 2000 tahun. Atau ada juga yang dikenal masa sekarang dengan istilah "Supersalt", yakni adonan garam dengan MSG (perbandingan 9:1), ditambah dengan sedikit disodium inosinate dan disodium guanylate. Disodium inosinate dan disodium guanylate terdapat juga pada Air Susu Ibu (ASI), yang kedunya merupakan penguat rasa yang sangat berpengaruh ketika dicampurkan dengan MSG. Kombinasi bahan-bahan tersebut sanggup kita temukan dalam produk semisal Ajinomoto yang populer di Jepang..
Pada intinya, MSG kondusif untuk dikonsumsi, namun jangan hiperbola dalam penggunaannya. Apalagi hiperbola dalam menghadapi kenyataan, bila ingin pintar, belajarlah, bukan dengan menghindari mecin 😂😂
Referensi : http://www.businessinsider.com/cooking-with-msg-supersalt-2017-2
Baca Juga : Ilmuwan Harvard Ciptakan RoboBee Generasi Terbaru, Mikrorobot 1000 Kali Lebih Ringan
——○●※●○——
Ditulis Oleh : Esha Ardhie
Senin, 13 November 2017